Campur-Camour. Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 21 April 2014

Cerita Inspiratif “Anak Katak yang Tuli”


Pada suatu hari di tepi sungai raja katak mengadakan suatu perlombaan untuk memilih seekor katak yang nantinya akan menggantikannya menjadi Raja katak. Perlombaannya sederhana namun sangat sulit untuk dilakukan, bahkan katak dewasa sekalipun belum tentu akan berhasil melakukannya, yaitu memanjat sebuah menara yang sangat tinggi dan licin.

Pada waktu yang telah ditentukan bersiaplah Zoe, Coco, Jake, Cleo, dan Boots. Merek adalah lima ekor anak katak pilihan yang akan mengikuti perlombaan, dan Raja katak memberikan aba-aba untuk memulai perlombaan diiringi sorak sorai penonton yang memenuhi arena perlombaan.

Semua peserta lomba mulai mencoba memanjat menara tersebut, kecuali Zoe. Seekor anak katak yang hanya diam sambil melihat ke atas menara dan bergumam, “Ini sangat sulit untuk dilakukan oleh seekor anak katak seperti saya, menaranya sangat tinggi dan licin. Dari pada saya membuang-buang tenaga, lebih baik saya mundur saja.” Zoe kemudian meninggalkan arena lomba dan segera menuju ke arah penonton.
Sekarang, hanya tersisa empat peserta, mereka terus berusaha memanjat namun selalu gagal, dan penonton terus bersorak memberikan semangat, namun ada juga yang berteriak, “Mundur saja, kalian jangan pernah bermimpi untuk sampai ke puncak menara, kami saja yang lebih kuat dari pada kalian tidak akan pernah bisa melakukannya. Kalian ini masih muda, jangan korbankan masa depan kalian hanya untuk melakukan hal bodoh seperti itu, masih banyak hal lain yang bisa kalian lakukan selain ini”.
“hahahahaha….”, semua penonton tertawa serentak.

“Wooii, kalian semua berhenti saja, sebelumnya saya sudah pernah melakukannya, dan saya tidak pernah berhasil. Kalian hanya dipermainkan oleh sang Raja.” Zoe tidak mau ketinggalan.

Mendengar kata-kata Zoe, Coco dan Boots segera meluncur ke bawah. Dengan nafas yang terengah-engah Coco kemudian berkata kepada Boots, “Boots, ini memang mustahil untuk kita lakukan, mending sekarang kita berhenti saja, aku sudah gak kuat lagi”, Boots pun mengiyakan perkataan Coco, dan mereka segera meninggalkan arena perlombaan.

Sekarang hanya tersisa Jake dan Cleo. Mereka terus semangat untuk memanjat menara tersebut, namun mereka terus terpeleset dan jatuh. Lalu Cebon berteriak ke arah Cleo, “Cleo, apa lagi yang akan kamu lakukan, saya itu lebih kuat dari pada kamu, dan saya saja tidak bisa melakukannya, apalagi kamu, dasar katak lemah”.

Akhirnya Cleo pun menyerah dan berkata pada Jake, “Jake, kamu itu anak baru di sini, kamu belum mengetahui daerah sini, kamu itu dari kampung dan tidak akan pernah berhasil untuk melakukan hal ini, kami saja yang sering latihan tidak kuat lagi Jake, ayo kita berhenti saja”. Namun Jake terus berusaha memanjat menara tanpa menghiraukan perkataan Cleo.

Naik… terpeleset….naik… terpelest lagi, dan satu persatu penonton mulai meninggalkan arena perlombaan. Walaupun terus gagal, Jake tidak patah semangat dan terus berusaha sekuat tenaga untuk berusaha memanjat menara tersebut.

“Heeyy… Lihat anak katak kampung itu… dia berhasil memanjat setengah menara”, teriak seekor katak, dan penonton yang semula mulai meninggalkan arena perlombaan kembali berkumpul. Tepuk tangan dan sorak sorai penonton kembali bergemuruh.

Jake terus memanjat, dan berkat semangat dan pantang menyerah akhirnya Jake sukses mencapai puncak menara. Semua penonton terdiam, dan bertanya-tanya, kenapa katak kampung yang lemah itu bisa sampai ke puncak menara tersebut.

Kemudian Jake turun dan diberi penghargaan oleh sang Raja sambil berkata, “Selamat Jake, kamu berhasil memenangkan perlombaan ini, kelak kerajaan ini akan saya serahkan kepada kamu, kamu pantas mendapatkan semua ini.”

“Tapi saya masih penasaran, kenapa kamu bisa melakukan semua ini ?”, sambung sang Raja.
Jake hanya terdiam, dan kemudian datanglah seekor katak tua, sembari berkata, “maaf Tuan Raja, Jake ini anak saya, dan dia ini TULI sejak lahir”.

***

Nah, teman-teman… apa hikmah dari cerita ini…??
Kita akan bahas pada bab-bab selanjutnya yaa.
:)



"Say No to Copas"


0 komentar: