Campur-Camour. Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 21 April 2014

Novel Motivasi Masuk STAN : "Jalan Terjal Ke Kampus Ali Wardhana" Eps. 02

Alfinsyah Putra. Yaa… itulah nama yang diberikan oleh orang tuaku, nama yang sederhana namun sangat berarti untukku. Aku lahir di Nagari Kuncir, yaitu sebuah desa kecil di Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Aku hidup dalam keluarga yang sederhana, namun sangat luar biasa. Ayahku adalah seorang wiraswasta di kampungku, dan ibuku adalah seorang Ibu rumah tangga. Mereka sangat menyayangi ku, dan merawatku dengan sepenuh hati, mereka banting tulang setiap hari hanya untuk menghidupi keluarga kami. Aku memiliki dua orang saudara, yang pertama adalah Ambrianto. Dia seorang abang yang sangat baik, dan seorang pekerja keras, dan yang kedua adalah kakak perempuan ku, Rosmalinda. Dia juga adalah orang yang sangat aku banggakan, karena dia yang selalu memotivasiku sampai aku menjadi seperti sekarang ini.

 Aku adalah seorang anak yang bisa dibilang keras kepala, tapi dalam hal yang positif, kenapa tidak, apa yang ku mau harus dapat, tapi satu prinsip yang terus aku pegang adalah ‘jika aku menginginkan sesuatu, aku harus mendapatkannya tanpa menyusahkan orang lain, termasuk keluarga ku’.

Pada Tahun 1999, perjalananku untuk menggapai mimpi dimulai. Aku masuk ke sebuah sekolah dasar di kampungku. Yaa… SDN 11 Nagari Kuncir, dan di sinilah aku mulai menapaki langkah demi langkah untuk menuju kesuksesan, dan untuk membahagiakan keluargaku. Prestasiku hanya biasa-biasa saja, dari kelas I (satu) aku hanya mendapat peringkat 1 (pertama), dan sampai kelas VI (enam) peringkatku tidak pernah meningkat, misalnya mendapatkan peringkat 2 (dua)  atau bahkan 3 (tiga). Entah kenapa, aku gak tahu kenapa hal itu bisa terjadi, mungkin ini takdir yang sudah ditetapkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, dan semua ini patut aku syukuri :).

 Tahun 2005, aku lulus dengan nilai yang cukup baik, aku mendapat predikat sebagai lulusan terbaik di sekolahku, dan aku melanjutkan pendidikanku di Madrasah Kota Solok yang tidak jauh dari kampungku. Lagi-lagi prestasiku tidak begitu baik, karena dari pertama masuk sekolah sampai lulus aku hanya berada di peringkat 3 (tiga) besar. Aku selalu bertanya-tanya, “kenapa aku gak bisa keluar dari zona itu…??” Yaa… aku tidak pernah menyesali apa lagi menyalahkan Tuhan, aku hanya bisa mensyukuri semua itu :).

Tahun 2008, setelah lulus MTsN, aku melanjutkan pendidikan ku di SMAN 2 Kota Solok. Yaa… salah satu sekolah favorit di kota ini. Aku sangat senang karena sekarang sudah berhasil menyelesaikan salah satu program pemerintah, yaitu ‘Wajib Belajar 9 Tahun’ =D.

Ternyata, masa puber ku mulai memberikan efek, setiap hari itu pengennya hura-hura terus sama teman-teman, dan hal yang paling dibenci itu adalah belajar. Kenapa harus belajar…belajar…dan belajar terus? Dan anehnya, jawaban dari pertanyaan itu baru ku temukan sekarang. Yaa… baru sekarang, di saat aku tidak lagi dituntut untuk belajar.

Prestasiku di SMA sangat gila dan benar-benar tidak waras (looh, bedanya apa yaa ‘gila’ sama ‘gak waras’..?? =D ). Yaa sudah lah, malas ngomongin yang satu ini, mending kita ke bab selanjutnya aja yaa… Masak iya, dari kelas X sampai kelas XII kalo gak dapat peringkat 18 yaa 19, kalo gak yaa 20.

(Jiiaaahhaaa… malas ngomongin, kok masih diomongin, gak waras juga nih orang :D )

***




"Say No to Copas"


0 komentar: