Campur-Camour. Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 25 April 2014

Novel Motivasi Masuk STAN : "Jalan Terjal Ke Kampus Ali Wardhana" Eps. 03

Awal Perkenalanku dengan si-STAN

Jalan Terjal ke Kampus Ali Wadhana Eps. 02


Pada tahun 2008 aku masuk ke sebuah sekolah, yaitu SMAN2 Kota Solok, Aku masuk dengan tujuan yang tidak jelas, mau apa dan mau kemana setelah SMA itu, aku sama sekali gak tau, dan yang aku tau adalah ‘orang lain sekolah, akupun sekolah’. Satu tahun aku lalui dengan tujuan yang tidak jelas, dan begitupun setelah aku masuk ke kelas XI jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), aku masih belum tau apa tujuanku setelah lulus SMA nanti.
Tanpa terasa aku sudah memasuki tahun terakhir di SMAN 2 Kota Solok, dan pada saat itu mulailah berdatangan mahasiswa-mahasiswa dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) top di Sumatera Barat seperti Universitas Andalas (Unand) dan Universitas Negeri Padang (UNP), dan juga PTN top Pulau Jawa seperti UI, ITB, IPB, UGM, Undip, dan lainnya. Tidak ketinggalan juga banyak pengurus Bimbingan Belajar (Bimbel) yang datang untuk bersosialisasi ke sekolah ku.

Suatu pagi, aku berangkat ke sekolah seperti biasa. Sesampai di sekolah, aku langsung memasuki kelas, dan aktifitas pertama yang ku lakukan adalah pergi ke kantin untuk sarapan pagi, dan tidak lama berselang bel tanda masuk pun berdering. “Sialan…”, upat ku. Aku sarapan dengan tergesa-gesa dan langsung berlari menuju kelas.

“Good morning all, how are you to day…??”, sapa Mrs. Et sambil meletakkan tas dan setumpuk bukunya di atas meja. Yaa… Mrs. Et adalah guru bahasa inggrisku, atau bahasa minangnya adalah “English Teacher” . Salah satu pelajaran yang paling tidak aku sukai atau lebih tepatnya adalah  pelajaran yang paling aku benci.
“Ok semua, pagi ini kita kedatangan tamu lagi”, Lanjut Mrs. Et.

“Asyiik… bisa bebas nih dari pelajaran English-Englishan ini”, gumamku dalam hati kegirangan. “Tapi siapa…??”, tanda tanya sebesar gunung Kelud langsung melayang-layang di atas kepalaku. “Apakah siswa baru…?? Apakah siswanya perempuan, dan cantik…??” pikiranku mulai melayang-layang gak jelas.
“Perhatian semuanya, Beliau ini adalah salah satu pengurus Bimbel Adzkia Padang, Beliau ke sini mau bersosialisasi tentang bimbel tersebut. Silahkan mas…”, Mrs. Et memberikan pengantar, sambil mempersilahkan orang tersebut untuk berorasi seperti calon DPR.

“Duuuuaaarrrr…”, tanda tanya yang sebesar Gunung Kelud pun meletus, menumpahkan debu-debu kebosanan, dan lahar-lahar kemalasan. “Kenapa ini terus sih, setiap hari selalu ada yang sosialisasi bimbel lah, kuliah lah. Bosan tau”, aku terus mengupat dalam hati. “Tapi, ahhaaa… bapak adalah pahlawan ku, bapak telah membebaskan ku dari pelajaran Bahasa Inggris, akuu bebaaass…”, aku bersorak dalam hati.
“Ok teman-teman, perkenalkan saya adalah Rudy, teman-teman bisa memanggil saya Kak Rudy, atau Abang Rudy, atau Pak Rudy juga boleh”. Dia memperkenalkan diri. “Oooo, jadi namanya Rudy”, gumamku.
“Maksud kedatangan saya adalah ingin memberikan sedikit informasi pada teman-teman semua. Karena sebentar lagi teman-teman akan menyelsaikan pendidikan di sekolah ini, dan teman-teman pasti ingin melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi dong…?? Untuk itu saya datang ke sini membawa kabar gembira untuk teman-teman semua, kami dari bimbel Adzkia akan membuka penerimaan siswa baru untuk persiapan SNMPTN……………..dahsyat………… lulus 80% setiap tahun………… pokoknya benar-benar dahsyat…………… ayo segera bergabung…………murah…….. bla…..blaa…..blaaaa…….”, Kak Rudy tidak henti-hentinya berorasi di depan kelas yang membuatku lemas mendengarnya.
“Blaaaaa…….blaaaaa……. jangan lupa coblos nomor tiga……”, Lanjutnya.

“Whaat….??? Caleg juga ternyata….?? Bukannya Pemilu udah usai yaa….??”, aku tersentak dan menengok ke samping.
“Hahahahahaha…..”, Febri, temanku tertawa puas. Dia berhasil mengerjaiku.
“Sialan Lu Feb, ganggu orang lagi tidur aja”, aku mengupat Febri sambil memberikan pukulan slow motion di kepalanya, dan aku kembali melipat kedua tangankan, dan kembali merebahkan kepalaku.
“Ok teman-teman……….murah…… selain itu……….STAIN……..kedinasan…….. kuliah gratis………..dapat uang saku…………langsung kerja……silahkan bergabung segera……..”. Kak Rudy tak henti-hentinya berorasi, bahkan orasinya lebih dahsyat dari pada orasi calon RT.
“Woooiii…..wwoooiiii….. Feb, STAIN mana yang kuliah gratis dan langsung kerja”, aku tersentak, maklum, siapa yang gak bakal melek mendengar yang gratis-gratisan.
“Bukan STAIN goblok, STAN….. Makanya jangan tidur”, jawab Febri sedikit kesal.
“STAN apaan Feb….?? kuliahnya dimana…?? Daftar dan masuknya gimana…??” aku menghujani Febri dengan beribu-ribu pertanyaan.
“Ya sudah, kamu dengerin aja tuh”, Febri menjawab singkat.
“Baiklah teman-teman semua, STAN itu adalah salah satu Perguruan Tinggi Kedinasan yang ada di Negara ini, di STAN itu biaya kuliah 100% gratis, dapat uang saku, setelah lulus teman-teman tidak perlu melamar pekerjaan ke sana sini, karena lulusan STAN akan langsung diterima bekerja di instansi di lingkungan Kementerian Keuangan seperti Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dan lain sebagainya”, Kak Rudy mencoba menjelaskan. “Bagi teman-teman yang mau persiapan untuk menghadapi tes masuk STAN, silahkan bergabung dengan kami, karena di Sumatera Barat ini, Adzkia ini adalah satu-satunya yang menyelenggarakan bimbingan khusus menghadapi tes masuk STAN atau dikenal dengan USM STAN, jangan sia-siakan kesempatan kalian”, kak Rudy menutup penjelasannya, sambil membagikan sebuah brosur kepada kami.

***

Tepat pukul 14.00 WIB, bel tanda pelajaran usaipun berbunyi. Aku langsung membereskan buku-buku pelajaran, dan langsung bergegas keluar kelas. 

“Hei Fin, ke warnet yuuk. Si Rahmat ngajak kita untuk War Point Blank tuh”, Zikra menghentikan langkahku. “Kamu mau ikutan gak…?” lanjutnya.

“Gak Zik, gw harus buru-buru nih, kamu lanjut aja”, tolakku dengan ramah. Aku langsung berlari menuju ke arah parkir, lalu aku start motor dan langsung meluncur menuju warnet langgananku yang jaraknya tidak terlalu jauh dari sekolah.

Sesampai di warnet tanpa pikir panjang aku langsung browsing tentang STAN, satu kata yang benar-benar membuatku begitu penasaran selama seharian. Tidak lama berselang muncul berbagai macam informasi yang berkaitan dengan STAN di layar komputer, mulai dari website resmi STAN, sampai blog-blog mahasiswa dan alumni STAN, salah satu blog luar binasa yang saya temui adalah https://www.alfinsyah-putra.blogspot.com :).

Pada saat itu, alangkah terkejutnya diriku :D, karena ternyata STAN itu diluar apa yang aku pikirkan selama ini. Pertama, aku berpikir STAN itu tidak begitu dikenal oleh siswa-siswi, ternyata peminatnya sangat Buaaawwaaaannyyaaaakkk Seekaaallliiii, bahkan peserta USM tahun 2010 lebih dari 100.000 peserta. Kedua, awalnya apa yang dikatakan oleh kak Rudy adalah bohong atau hanya untuk meningkatkan minat tempat Bimbelnya saja, ternyata memang benar, STAN itu biaya kuliahnya 100% gratis, dapat uang saku, kalau sudah lulus langsung diterima bekerja di Instansi-instansi di bawah Departemen Keuangan.
Tidak  hanya sampai di sana, aku benar-benar shock, karena salah satu yang akan diteskan dalam USM STAN adalah Bahasa Inggris. Yaa, aku benar-benar putus asa dan aku pikir ini bukanlah pilihan yang terbaik. 

Aku segera mematikan komputer, aku bayar ongkos warnetnya, lalu aku pergi meninggalkan warnet dengan perasaan galau.

***





"Say No To Copas"

0 komentar: