Campur-Camour. Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 08 Mei 2014

Novel Motivasi Masuk STAN : "Jalan Terjal Ke Kampus Ali Wardhana" Eps. 08

Ujian Nasional Berlalu, Saatnya Fokus USM STAN…!!

Hari-hari yang ditunggu selama tiga tahun akhirnya datang juga. Yaa… aku sangat senang dan bahagia saat itu, aku lulus SMA dengan nilai yang memuaskan. Nilai rata-rata 8.0 sudah cukup untuk membuat orang tuaku tersenyum dan bangga.

Ok… satu misi lagi telah selesai, dan saatnya benar-benar fokus untuk misi selanjutnya yang sangat-sangat besar dan penting. Tidak akan ada pesta, dan malam ini harus langsung persiapan untuk persiapan USM STAN.
***
Aku berangkat ke Kota Padang. Yaa… untuk mengikuti Bimbel untuk persiapan USM STAN. Misiku bukan lagi untuk melewati nilai mati, tapi untuk mencapai nilai maksimal sehingga peluangku untuk bisa kuliah di STAN semakin terbuka, karena saingan aku bukan lagi tingkat kota, melainkan tingkat nasional. Yaa… aku rasa melewati nilai mati tidak akan menjamin untuk lulus USM STAN. Jadi, aku menargetkan jawabanku yang benar adalah sebanyak 100 soal untuk soal TPA, dan 25 soal untuk Bahasa Inggris, sehingga aku akan memperoleh nilai minimal 445 poin, dan itulah nilai aman yang harus dicapai untuk bisa lulus USM STAN.

Setiap hari aku mengikuti bimbel dengan sungguh-sungguh. Aku kembali mempelajari semuanya dari awal dengan bimbingan guru di bimbel tersebut. Di bimbel ini aku mendapatkan metode belajar yang tepat, dan aku tidak hanya mengandalkan belajar di bimbel, tetapi juga merefresh kembali di rumah. 

Satu minggu kurasakan sangat singkat, dan sekarang sudah tiba saatnya untuk menguji kemampuan dengan Try Out. Aku benar-benar antusias untuk mengikuti TO tersebut. Aku ingin melewati nilai mati, namun dengan skor yang tinggi. Yaa… inilah saatnya aku mencoba strategi yang sudah disusun dari beberapa minggu terakhir.

Namun, harapan baru hanya sebatas harapan. Aku hanya lulus dengan nilai pas-pasan. Yaa… hanya cukup untuk melewati nilai mati, dengan total 56 jawaban benar untuk TPA, dan 21 soal untuk Bahasa Inggris. Tapi semua itu harus aku syukuri, karena saat itu yang lulus hanya ada 9 orang, dan aku masuk salah satunya. Aku harus terus berusaha lebih keras lagi.

TO itu memang benar-benar membuat semangatku semakin berkobar, aku terus belajar dengan keras, tidak ada waktu tanpa belajar, karena waktu terus berjalan dan semakin dekat dengan peertempuran yang sesungguhnya. Aku benar-benar fokus untuk USM STAN, bukan untuk SNMPTN dan sebagainya.

 Satu minggu berselang, pengurus bimbel kembali mengadakan TO untuk kedua kalinya. Dengan semangat yang membara, aku melahap soal-soal TO tersebut dengan percaya diri yang tinggi. Aku mulai tenang dan merasa nyaman melakukannya. Tidak ada sedikitpun keraguan dalam diriku. Aku benar-benar yakin dengan kemampuanku, ditambah persiapan yang kulakukan sangat matang.

Tapi, Tuhan seolah-olah berkata, “Fin, kamu belum pantas untuk berpuas diri, karena itu akan menjadikan dirimu sombong dan tidak mau belajar lagi”. Yaa… untuk kesekian kalinya aku hanya mampu untuk melewati nilai mati. Begitupun dengan TO terakhir, aku hanya mampu lulus dengan nilai yang tidak begitu memuaskan. Mungkin ini adalah pelajaran yang harus bisa kupetik, bahwasanya aku tidak boleh terlalu percaya diri, aku harus terus belajar hingga perjuangan terakhir, dan aku harus tetap rendah hati.

 Satu bulan telah aku lewati untuk belajar di tempat bimbel. Banyak pelajaran berharga yang bisa kutimba dari tempat itu. Banyak ilmu yang sudah ku dapatkan dari sana, dan yang paling membanggakan aku lulus disetiap TO yang dilaksanakan walaupun dengan nilai yang pas-pasan. Aku mensyukuri semua itu, dan akan terus mengembangkan ilmuku, sehingga mimpiku kuliah di STAN bisa aku wujudkan.

***


Bersambung Ke Eps. 09 (belum Rilis)







"Say No to Copas"

Sumber Gambar : http://shareanswer.blogspot.com/

0 komentar: